Selasa, 21 Desember 2010

sekilas tentang KSI


Beberapa waktu yg lalu, telah diadakan pelantikan pengurus KSI Komite Sepeda Indonesia tasikmalaya, yg dihadiri oleh bapak Pangdam Siliwangi di Situ Cibeureum. Sekedar informasi, KSI ini merupakan tindak lanjut dari Kongres Sepeda Indonesia yg diadakan di hotel sultan jakarta 16-18 Juli 2010. yg mana awalnya disebutkan bahwa ksi adalah sebagai perangkul semua komunitas sepeda di indonesia "tanpa kecuali". 

KSI ini menjadi polemik yg berkepanjangan karena beberapa faktor, salah satunya adalah kekhawatiran para penggowes adanya agenda politik di balik ini, karena bagaimana pun juga, komunitas sepeda tidaklah sedikit, bahkan KSI sendiri mengklaim ada 23 juta pesepeda di indonesia (suatu jumlah yg jaya Suprana sendiri bingung akan sumber angka nya). Memang benar adanya orang2 politik di kepengurusan KSI Tasik, contohnya ketua ksi bapak Dede Sudrajat sekarang memegang jabatan Wakil Walikota. Belum lagi para komandan militer di tasik duduk di dewan penasehat. Banyak lagi.

Saat itu, KONSLET belum terbentuk, sekedar bayangan saat kongres itu, berikut ada cuplikan keterangan dari om Alfa dari Bike2Work Indonesia.


Kisah dari chief Alfa:

just share pengalaman saya dan pendapat pada waktu saya mengikuti setengah dari sekian banyak agenda kongres, mudah mudahan bisa memberikan sedikit gambaran

kepada om dan tante yang tidak berkesempatan hadir pada kongres tersebut.

saya terdaftar sebagai salah satu dari 30an peserta kongres yang mewakili komunitas

bike to work. Jumat siang itu saya mendaftarkan diri di hotel sultan, sayapun mendapatkan satu set materi kongres, tanda peserta dan kunci kamar hotel. Sebelum sayake kamar hotel untuk beristirahat karena kongres akan dimulai jam 4 sore, dan saat itu masih jam 2 siang, saya pun menuju ke ruang sidang untuk melihat lihat.

Sore itu ruang sidang GrandBallroom hotel Sultan terlihat megah dan meriah. Di bagian depan, sebagai backdrop terpampang tulisanKongres Sepeda Indonesia2010, dan dibagian kiri backdrop ada 3 foto pejabat tinggi, pak menteri KLH, pak menteri hukum dan ham, dan pak menteri perindustrian. Dibagian kanan backdrop, ada 3 foto pejabat tinggi, mulai dari atas pakmenteri dalam negeri, pak gubernur fauzi bowo dan dibawwah foto pak

gubernur dki, foto pak syahrul efendi sedang bersepeda. Dibagian kiri dan kanan backdrop terpampang 250 logo logo komunitas sepeda, mulai dari logo bike to work, id folding, sepedaku.com, sejawat, kosti dan banyak lagi yang lainnya. Sementara kursi kursi peserta dan para tamu sudah terlihat rapi.

Masih memiliki waktu sekitar 1,5 jam, saya melihat lihat materi kongres yang dibagikan kepada para peserta. Kami mendapatkan 1 buah Buku Panduan Kongres Sepeda Indonesia Pertama tahun 2010, berisi kata kata sambutan dari para menteri, dan pedoman umum, rancangan jadual acara, rancangan tata tertib, dan susunan panitia. Juga 1 buah Kumpulan Materi Kongres, 1 buah notes Kongres. Yang menarik di 3 materi tersebut, cover depannya adalah foto pak Syahrul sedang beraktivitas bersepeda, bahkan juga disetiap lembar halaman notes yang dibagikan. Langsung berasa seperti foto ketua partaiyang selalu dipasang disemua materi kampanye.

Lebih menarik lagi melihat isi dari ke 3 dokumen materi yang diberikan. Dalam buku panduan,disebutkan beberapa acara di pembukaan kongres yang menimbulkan pertanyaan, misalnya pembacaan "Deklarasi Komite Sepeda Indonesia", pembentukan komisi komisi, pembentukan formatur khusus pemilihan ketua umum KSI, penetapan formatur dan penyusunan DPP KSI. Ada "sesuatu" nih, menurut pemikiran saya, yang sebelumnya berharap di Kongres bisa menyampaikan usul saran dan pendapat dari komunitas komunitas se Indonesia.

Makin menarik lagi, membaca rancangan peraturan tata tertibnya, secara singkat saya membaca dan langsung menemukan hal hal yang agaknya sedikit mengganggu, seperti penyebutan Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Cabang. Juga soal bakal calon ketua umum, dengan kriteria pernah menjadi pengurus sepeda sekurang kurangnya pengurus tingkat klub, selama 1 periode, minimal duduk dikepengurusan selama setengah periode.

Makin penasaran, saya buka Kumpulan Materi Kongres, isinya terdiri dari Rancangan Anggaran Dasar, Rancangan Anggaran Rumah Tangga, Rancangan Program Umum, dan Rancangan Rekomendasi. Luar biasa adalah komentar pertama saya melihat rancangan ini, sangat lengkap, bahkan sampai ke lambang KSI, jenis jenis rapat, rakernas, rakerda, pembelaan diri dan rehabilitasi, konferda, konfercab, dan sebagainya. 

Bagian yang agak menenangkan hati adalah adanya rancangan rekomendasi kongres sepeda indonesia, berisi hal hal yang akan disampaikan kepada pemerintah untuk kemajuan kegiatan pesepeda di indonesia. Dengan "bekal" membaca singkat materi kongres tersebut, saya langsung berkesimpulan bahwa kehadiran komunitas sepeda hanya untuk melegitimasi kelahiran Komite Sepeda Indonesia. Kongres sepeda Indonesia, dibuat bukan untuk menampung aspirasi dari banyak komunitas sepeda, begitu pikir saya. Dalam hati saya mengatakan, nanti akan saya tanyakan di Kongres .

Jam 4 sore kesibukan mulai terlihat, para peserta mulai berdatangan, dan seperti reuni sepedaan, banyak bertemu dengan teman teman dari komunitas lain. Pak Gubernur juga sudah terlihat hadir. Jam 5 sore, kongres dimulai setelah 1 jam menunggu kehadiran pak menteri dalam negeri. Dibuka dengan tarian betawi, kongres ini dimulai. Seperti biasa, ada kata kata sambutan terlebih dahulu. Ada yang menarik ketika sambutan dari Panitia Pelaksana disampaikan,beliau meminta kepada Bp. Syahrul Efendi untuk memimpin atau menjadi Ketua UmumKomite Sepeda Indonesia, disambut sebagian peserta sidang dengan tepuk tangan. Bahkan pada sambutan Ketua Umum Kongres, Bp. Syahrul Efendi meminta kepada Bp. Mendagri untuk menjadi Dewan Pembina Komite Sepeda Indonesia. Padahal Kongres belum dimulai.

Yang lebih menarik lagi, acara dilanjutkan dengan pembacaan Deklarasi Komite Sepeda Indonesia,dan kemudianditandatangani oleh komunitas komunitas. Beberapa perwakilan komunitas dipanggil maju ke depan untuk menandatangani deklarasi ini.Ketua Umum B2W Indonesia, sempat dipanggil maju kedepan, tapi tidak naik keatas panggung, karena sudah meninggalkan acara. Setelah itu acara dilanjutkan dengan pemberian KSI Award, dan pengangkatan Duta Sepeda Indonesia. diakhiri dengan pemberian rekor dunia oleh MURI untuk panitia Kongres Sepeda Indonesia. Jam 20.00 sidang pertama dibuka, seorang bapak dari Sulawesi Selatan, langsung mempertanyakan keabsahan atau dasar dari diadakannya Kongres ini. Seperti sudah saya pikirkan sejak dari kamar hotel, sayapun ikut mengajukan pertanyaan kepada pimpinan sidang. Pertanyaan saya apakah kita masih perlu melanjutkan kongres ini, karena sepertinya kongres sudah berakhir. Sudah ada hasilnya yaitu Komite Sepeda Indonesia, bahkan sudah ada rancangan AD ARTnya. Apakah Komite Sepeda Indonesia adalah hasil dari Kongres Sepeda Indonesia ? sementara kita semua peserta kongres baru diberi kesempatan berbicara sekarang. Apakah semua peserta Kongres setuju dengan lahirnya Komite Sepeda Indonesia ? Menurut saya hal ini yang harus diputuskan
lebih dahulu, baru masuk pada agenda berikutnya. Setelah melalui perdebatan alot, saya dapat menyimpulkan bahwa Komite Sepeda Indonesia sudah terlanjur di umumkan di media, seperti juga disampaikan bapak pimpinan rapat, bahwa Komite Sepeda Indonesia sudah disiarkan ke seluruh indonesia, bahkan di depan pak menteri dalam negeri, bahkan pak mendagri sudah bersedia menjadi dewan pembina. Maka agenda Kongres adalah pembahasan AD ART Komite Sepeda Indonesia, dan agenda agenda yang sudah diatur oleh panitia kongres.

Melihat suasana Kongres yang seperti ini, saya meninggalkan Kongres Sepeda Indonesia. Terima kasih untuk kesempatan yang diberikan kepada saya mengikuti sebagian dari Kongres Sepeda Indonesia.

Komando!

Alfa Febrianto

Commander In Chief


Konslet beserta komunitas lainnya masuk ke dalam struktur di seksi humas. Menyikapi aroma politik yg tidak sedap ini, KONSLET telah menentukan sikap. Jangan sampai KSI yg menggunakan KONSLET sebagai kendaraan pengerahan massa, tapi sebaliknya, KONSLET harus bisa "memperalat" KSI sebagai sumber informasi acara gowes, kita korek2 informasi itu, lalu kita datangi...untuk bersenang2 dsana. karena memang kita bersepeda untuk bersenang2m bukan untuk dipusingkan dengan berbagai agenda politik.

Jadi secara tegas, keterlibatan KONSLET di KSI hanyalah hubungan horizontal, bukan vertikal. Bukan atasan-bawahan, tetapi sebagai mitra berbagi informasi. KONSLET adalah komunitas independent, tidak dibawah instansi atau parpol manapun. 

Tidak ada komentar: